SERTIFIKASI KEAHLIAN DI BIDANG IT
Latar belakang
Meningkatnya
implementasi TI mulai dari operasional bisnis biasa sampai ke jaringan
perusahaan yang lebih kompleks menyebabkan kebutuhan tenaga TI tidak hanya
dirasakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang TI, tetapi juga nonTI.
Seiring dengan kebutuhan tenaga kerja TI yang diperkirakan akan terus
meningkat, berbagai posisi atau jabatan baru di bidang TI juga bermunculan. Jika
Anda berada berada di antara ratusan pelamar yang berharap mengisi beberapa lowongan
di bidang TI, apa yang bisa membuat Anda berbeda dengan pelamar-pelamar lain?
Lalu jika Anda sudah menjadi salah satu bagian dari tenaga TI dan ingin meniti
tangga karier, apakah yang bisa Anda lakukan untuk menegaskan kualitas Anda
dibanding sekian banyak rekan seprofesi Anda? Apa yang dapat menjadi jaminan
untuk perusahaan-perusahaan yang ingin membayar Anda untuk solusi TI yang dapat
Anda berikan ?.
Salah
satu jawabannya adalah dengan mendapatkan pengakuan atau sertifikasi untuk
bidang spesialisasi Anda. Mungkin akan muncul pertanyaan, apakah pendidikan
formal yang sudah Anda kantongi belum cukup untuk membuktikan kemampuan Anda?.Cepatnya
perkembangan TI serta semakin kompleksnya teknologi tidak memungkinkan bagi
lembaga pendidikan untuk mengadopsi perubahan secara cepat. Keterbatasan
kurikulum, dan keinginan untuk independen terhadap produk tertentu menjadi
kendala menghadapi perubahan tersebut. Di sisi lain kebutuhan tenaga kerja TI
sering membutuhkan kompetensi yang lebih spesifik, seperti pengalaman terhadap
penggunaan software tertentu yang diimplementasikan dalam perusahaan tersebut.
Hal ini mendorong turun tangannya para vendor untuk ikut terjun dalam program
pendidikan yang pada akhirnya melahirkan standar kompetensi atau sertifikasi.
Adanya
standar kompetensi dibutuhkan untuk memudahkan bagi perusahaan atau institusi
untuk menilai kemampuan (skill) calon pegawai atau pegawainya. Adanya
inisiatif untuk membuat standar dan sertifikasi sangat dibutuhkan. Namun masih
terdapat permasalahan seperti beragamnya standar dan sertifikasi. Sebagai
contoh, ada standar dari Australian National Training Authority. Standar dan
sertifikasi dapat dilakukan oleh badan yang resmi dari pemerintah atau dapat
juga mengikuti standar sertifikasi di industri, yang sering juga disebut vendor
certification. Untuk contoh yang terakhir (vendor certification), standar
industri seperti sertifikat dari Microsoft atau Cisco merupakan standar
sertifikasi yang diakui di seluruh dunia. Padahal standar ini dikeluarkan oleh
perusahaan, bukan badan sertifikasi pemerintah. Memang pada intinya industrilah
yang mengetahui standar yang dibutuhkan dalam kegiatan sehari-harinya.
Keuntungan sertifikasi
Ada
banyak keuntungan yang dapat menjadi tambahan alasan untuk mempertimbangkan
mengambil sertifikasi TI. Salah satu yang utama tentu saja membuka lebih banyak
kesempatan pekerjaan. Sertifikat TI dapat meningkatkan kredibilitas seorang
profesional TI di mata pemberi kerja. Bagi mereka yang sudah bekerja di bidang
TI, sertifikasi memberi cara yang standar dan terukur untuk mengukur kemampuan
teknis. Dengan memiliki sebuah sertifikat TI yang diakui secara global, seorang
profesional TI akan memiliki rasa kepercayaan diri yang lebih tinggi terkait
dengan keterampilan yang dimilikinya. Ini karena melalui proses sertifikasi
keterampilan yang dimiliki sudah mengalami validasi oleh pihak ketiga, dalam
hal ini lembaga pemberi sertifikasi.
Selain
itu pengalaman mengikuti sertifikasi akan memberikan wawasan-wawasan baru yang
mungkin tidak pernah ditemui pada saat mengikuti pendidikan formal atau dalam
pekerjaan sehari-hari. Selain mampu memberikan jalan yang lebih mudah untuk
menemukan pekerjaan di bidang TI, sertifikasi juga sapat membantu Anda
meningkatkan posisi dan reputasi bagi yang sudah bekerja. Bahkan sertifikasi
yang sudah diakui secara global ini mampu meningkatkan kompetensi Anda dengan
tenaga-tenaga TI dari manca negara. Karena itu jangan heran jika sertifikasi
yang telah Anda kantongi bisa lebih dihargai dibandingkan ijazah formal Anda.
Sertifikasi
adalah independen, obyektif, dan tugas yang regular bagi kepentingan
profesional
dalam satu atau lebih area di teknologi informasi. Sertifikasi ini memiliki
tujuan untuk :
- Membentuk tenaga praktisi TI yang berkualitas tinggi,
- Membentuk standar kerja TI yang tinggi,
- Pengembangan profesional yang berkesinambungan.
Sedangkan bagi
tenaga TI profesional tersebut :
- Sertfikasi ini merupakan pengakuan akan pengetahuan
yang kaya (bermanfaat bagi promosi, gaji)
- Perencanaan karir
- Profesional development
- Meningkatkan international marketability. Ini sangat
penting dalam kasus, ketika tenaga TI tersebut harus bekerja pada
perusahaan multinasional. Perusahaan akan mengakui keahliannya apabila
telah dapat menunjukkan sertifikat tersebut.
Bagi masyarakat
luas sertifikasi ini memberikan kontribusi positif
- Memiliki staf yang up to date dan berkualitas tinggi.
- Memperoleh citra perusahaan yang baik, keuntungan
yang kompetitif, merupakan alat ukur yang obyektif terhadap kemampuan
staf, kontraktor dan konsultan.
- Secara langsung dan tidak langsung akan meningkatkan
produktifitas secara mikro maupun makro.
- Menaikkan pengakuan industri dan secara intenasional.
- Bagi siswa memberikan alur profesi yang jelas. Siswa
yang ingin segera mempelajari ICT dan profesi akan tahu darimana memulainya
- Memberikan suatu mekanisme pusat pelatihan. Suatu
program sertifikasi memberikan alur pelatihan yang jelas.
- Membantu proses pencarian tenaga IT profesional.
Suatu kandidat yang dievaluasi untuk suatu jabatan, dengan memiliki suatu
serti_kat berarti telah memiliki skill dan pengetahuan tingakat tertentu.
Hal itu juga menunjukkan persistensi kandidat dan kemampuan menyelesikan
suatu proyek (dalam hal ini sertifikasi). Kedua hal ini membantu
masyarakat mencari tenaga TI
- Mendorong pegawai melakukan proses belajar lebih
lanjut
Beberapa negara
telah mengembangkan dan mempromosikan sistem sertifikasi yang khas bagi negara tersebut. Beberapa
negara menerapkan dan membayar lisensi kepada sistem serti_kasi yang ada.
Beberapa negara menggunakan tenaga ahli untuk melakukan ujian.
Jenis sertifikasi
Pada dasarnya
ada 2 jenis sertikasi yang umum dikenal di masyarakat
- Sertifikasi akademik (sebetulnya tidak tepat disebut
sertifikasi) yang memberiakn gelar, Sarjana, Master dll
- Sertifikasi profesi. Yaitu suatu sertifikasi yang
diberikan berdasarkan keahlian tertentu unutk profesi tertentu.
Sayangnya sertifikasi
akademik sulit memiliki implementasi langusng dalam industri ICT. Disebabkan
karena kecepatan perubahan serta standardisasi antara Universitas. Di samping
itu tujuan universitas memang berbeda dengan tujuan industri. Universitas
bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar bukannya keahlian khusus atau
kompetensi untuk profesi tertentu yang dibutuhkan oleh industri. Spesialisasi
yang terlalu sempit juga tidak cocok untuk pengembangan universitas.
Sedangkan
sertifikasi profesional pada dasarnya memiliki 3 model, yaitu :
- Dikembangkan oleh Profesional Society, sebagai contoh
British Computer Society (BCS), Australian Computer Soicety (ACS), South
East Asian Regional Computer Confederation (SEARCC) etc
- Dikeluarkan oleh Komunitas suatu profesi, sebagai
contoh Linux Profesional, SAGE (System Administration Guild), CISA(IS
Auditing) [http://www.isaca.org/]
- Dikeluarkan oleh vendor sebagai contoh MCSE (by
Microsoft), CCNA (Cisco), CNE (Netware), RHCE (Red Hat) etc. Biasanya
skill yang dibutuhkan untuk memperoleh sertifikat ini sangat spesifik dan
sangat berorientasi pada suatu produk dari vendor tersebut.
Sertifikasi yang berbasiskan vendor sangat bergantung pada produk vendor
tersebut. Juga dikenal sebagai salah satu strategi pemasaran pada suatu
perusahaan (vendor). Dengan mempromosikan serti_kasi tersebut, maka perusahaan tersebut
dapat menjamin kepada kustomer mereka bahwa tersedia cukup dukungan teknis
(orang yang memiliki sertifikasi produk tersebut). Pada kenyataannya pada pasar
tenaga kerja, sertifikasi vendor ini sangat populer. Karena banyak orang
beranggapan bahwa dengan memiliki sertifikasi vendor ini maka masa depan
lapangan pekerjaan akan terjamin.
Dalam mengembangkan
sertifikasi beberapa patokan yang sebaiknya diterapkan :
- Harus berdasarkan ujian dan cukup sulit dan memiliki
beberapa tingkatan
- Pusat pelatihan harus disertifikasi sebelum dapat
menawarkan suatu sertifikasi
- Sertifikasi tak boleh bergantung pada suatu
perusahaan atau suatu institusi. Tetapi sertifikasi vendor sebaiknya juga
diakui sebagai suatu komponen untuk memperoleh sertikasi profesi
- Sertikasi harus mendorong terbentuknya industri
lokal.
- Sertifikasi harus memperkecil jurang antara
universitas (education) dan industri. Harus dikembangkan pemetaan antara
sertifikasi akademik dan sertifikasi profesi. Juga mengurangi jurang
antara aktifitas riset dan industri.
- Serti_kasi harus mendorong orang untuk memahami
pengetahuan dasar yang berhubungan dengan keahlian terapan pada profesi
tersebut. Hal ini akan membantu orang untuk memperbaiki pengetahuannya,
sebab mereka tidak ahnya belajar dari "keahlian tertentu" untuk
suatu saat saja, tetapi mereka memiliki pengetahuan dasar untuk memehami
teknologi baru.
- Sertifikasi tak boleh mengabaikan kemajemukan orang.
Sebagai contoh bahasa, dan kebiasaan lokal. Sehingga untuk kompetensi
dalam bidang komunikasi, kemampuan berbahasa lokal perlu dipertimbangkan
juga.
A. Sertifikasi untuk Bahasa Pemrograman
Di
bagian ini akan dibahas dua sertifikasi TI dalam hal penguasaan kemampuan yang
terkait dengan bahasa pemrograman. Yang dipilih adalah sertikasi untuk bahasa
pemrograman Java dan sertifikasi untuk bahasa pemrograman yang menggunakan
platform Microsoft .Net.
Java
Pengunaan bahasa
Java dalam pembuatan aplikasi terus menunjukkan peningkatan. Secara pasti
bahasa pemrograman Java mulai merebut pangsa pasar yang dulunya diisi oleh
bahasa-bahasa seperti COBOL, Cobol, Visual Basic, C, System/390 Assembler dan
SmallTalk. Tentunya hal ini diikuti dengan semakin tingginya kebutuhan akan
tenaga profesional yang menguasai bahasa pemrograman Java.
Sertifikasi Java
dapat dimanfaatkan oleh paling tidak empat segmen. Pertama, mereka yang ingin
melakukan transisi karier dari posisi nonteknis ke pengembangan aplikasi dan
software. Yang dimaksud di sini adalah mereka yang memiliki pengalaman nol
dalam profesi TI tetapi tertarik untuk beralih profesi ke bidang TI yang
mungkin dinilai lebih menggiurkan.
Kedua, mereka
yang sudah bergerak dalam bidang TI dan berniat untuk melakukan perpindahan
posisi di perusahaan tempat mereka bekerja. Jika Anda sedang merancang sebuah
rencana untuk meningkatkan kredibilitas, tanggung jawab dan sukses di
organisasi Anda saat ini, sertifikasi layak menjadi komponen utama dari rencana
tersebut, utamanya jika Anda bekerja di perusahaan kecil atau menengah.
Sementara jika Anda memiliki keterampilan TI tetapi tidak memiliki pengalaman
menggunakan Java, sertifikasi Java dapat memberi Anda kesempatan untuk mencoba
pekerjaan yang menggunakan Java.
Ketiga,
konsultan Java yang ingin memvalidasi keterampilan mereka dan meningkatkan
kredibilitas mereka di mata klien.
Yang keempat
adalah para profesional TI yang sedang memikirkan untuk pindah perusahaan. Saat
ini banyak lowongan kerja yang menyebutkan sertifikasi Java sebagai suatu
kualifikasi yang dapat mejadi nilai tambah. Tentu saja adanya sertifikat dapat
meningkatkan kemungkinan untuk mendapatkan kesempatan bekerja di luar negeri
dan dengan upah yang lebih tinggi.
Mendaki Tangga Sertifikasi Java
Sun menawarkan
tiga jenjang sertifikasi bagi programmer Java. Dari tingkat dasar ke advanced
jenjang tersebut adalah: Sun Certified Programmer, Sun Certified Developer, dan
Sun Certified Architect. Setiap jenjang sertifikasi membutuhkan jenjang
sebelumnya. Contoh, untuk mengambil sertifikasi Developer Anda harus memiliki
sertifikasi Programmer. Sun Certified Programmer adalah sertifikasi paling
dasar dari Sun untuk programmer Java. Untuk dapat menjadi seorang Certified
Java Programmer, Anda harus lulus ujian Sun Certified Programmer for the Java 2
Platform 1.4 yang biayanya US$ 150. Ujian pilihan ganda ini dirancang untuk
menguji pemahaman sintaks dan struktur Java pada materi-materi berikut:
Dasar-dasar bahasa Java, teknik dasar pemrograman berorientasi obyek,
penggunaan threads, dan kemampuan menggunakan paket standar Java seperti
java.awt, java.lang, java.io, dan java.util. Untuk pemegang sertifikasi Java
versi terdahulu dapat mengikuti ujian upgrade khusus.
Beberapa kursus
yang dapat dikuti untuk mempersiapkan diri untuk sertifikasi ini adalah Java
Technology for Structured Programmers yang ditujukan bagi mereka yang memiliki
pengetahuan tentang bahasa pemrograman terstruktur seperti COBOL; Java
Programming Language for Non-Programmers yang dirancang untuk programmer yang
tidak memiliki pengalaman melakukan pemrograman; dan Java Programming Language
atau pengenalan Java untuk programmer yang berpengalaman dengan bahasa
pemrograman lain.
Sun Certified
Developer adalah anak tangga selanjutnya dari sertifikasi Sun. Anda mungkin
berpikir hanya perlu sekali lagi mengerjakan soal-soal pilihan ganda untuk
menjadi seorang Certified Dava Developer, tetapi Sun menuntut lebih banyak
dalam ujian untuk jenjang ini.
Untuk
sertifikasi SCJD selain harus sudah memiliki sertifikat SCJP, Anda harus
menyelesaikan tugas pemrograman yang dirancang untuk menguji aplikasi
keterampilan Java Anda dalam menghadapi persoalan dunia nyata . Untuk ujian
tugas pemrograman ini Anda harus membayar biaya US$ 250.
Contoh, tugas
pemrograman tersebut memiliki skenario berikut: Setelah membayar uang ujian,
Anda mendownload sebuah code template dari Sun. Template ini harus Anda gunakan
untuk membuat sebuah aplikasi GUI yang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi
dengan sebuah database melalui jaringan, dan melakukan konversi data dari
format teks ke format database tersebut. Selama membuat program Anda diharuskan
mendokumentasikan semua langkah yang Anda lakukan. Aplikasi yag Anda buat akan
dinilai berdasarkan maintainability, penggunaan design pattern yang tepat,
kejelasan kode, dan kesesuaian dengan code convention.
Setelah tugas
pemrograman, Anda masih harus mengikuti ujian esai dengan biaya US$ 150, yang
terdiri dari 5 sampai 10 soal esai, menanyakan berbagai hal tentang tugas
pemrograman yang Anda selesaikan.
Beberapa kursus
yang dapat diikuti untuk mempersiapkan diri untuk mengikuti SCJD adalah
Object-Oriented Application Analysis and Design for Java Technology (UML), yang
merupakan kombinasi dari kuliah, tugas, dan diskusi yang mengajarkan analisa
dan perancangan sitem menggunakan UML. Selain itu juga Java Programming
Language Workshop yang memberikan pengalaman praktis melakukan perancangan
aplikasi menggunakan Java.
Kalau Anda lebih
tertarik untuk mengambil suatu spesialisasi tertentu dalam pemrograman Java
seperti pemrograman aplikasi Web services atau aplikasi mobile , pada jenjang
developer ini Sun menawarkan empat jenis spesialisasi: Sun Certified Web
Component Developer (SCWCD), Sun Certified Business Component Developer
(SCBCD), Sun Certified Developer for Java Web Services (SCDJWS), dan Sun
Certified Mobile Application Developer untuk platform J2ME (SCMAD). Untuk
setiap spesialisasi ini Anda harus lulus satu ujian pilihan ganda yang
tergantung jenis spesialisasi yang ingin Anda ambil. Biaya untuk setiap ujian
berkisar US$ 150.
Sun Certified
Enterprise Architect for J2EE adalah sertifikasi premium dari Sun. Sebagaimana
dicerminkan oleh namanya, sertifikasi ini sangat berfokus pada enterprise. Ini
berarti pemegang sertifikasi ini dapat menangani pengembangan aplikasi berskala
besar dengan tingkat availability yang tinggi. Untuk mendapatkannya, seseorang
harus memiliki kedua sertifikat SCJP dan SCJD, lulus sebuah ujian pilihan untuk
menguji pengetahuan seputar Java. Apabila lulus ujian pertama dilanjutkan
menyelesaikan sebuah tugas pemrograman seperti pada saat pengambilan SCJD, dan
diakhiri dengan sebuah ujian esai.
Untuk persiapan
mengikuti sertifikasi SCEA Anda dapat mengikuti kursus Architecting and
Designing J2EE Applications dan Developing Applications for the J2EE Platform
dari Sun. Materi pada kursus tersebut difokuskan pada topik-topik seperti
konsep pemrograman berorientasi obyek tingkat advanced, UML dan Enterprise Java
Beans (EJB), dan aplikasi Standard Architecture Design Patterns.
Microsoft.Net
Untuk para
developer ada dua jenis sertifikat yang ditawarkan oleh Microsoft sebagai
pengakuan atas keahlian dalam pengetahuan dan keterampilan Microsoft .Net :
Microsoft Certification Application Developer (MCAD) dan Microsoft Certified
Solution Developer (MCSD).
Sertifikasi MCAD
dibuat oleh Microsoft sebagai respon terhadap kebutuhan industri akan sebuah
sertifikasi yang memungkinkan mereka untuk menunjukkan keterampilan yang
dibutuhkan untuk mengimplementasikan, memaintain, dan mendeploy aplikasi Web
atau desktop berbasis Windows dengan skala kecil sampai menengah. MCAD
ditujukan untuk mereka yang lingkup pekerjaannya meliputi pengembangan
aplikasi, komponen, atau layanan database dan jaringan berskala kecil sampai menengah
pada platform Windows.
Sebaiknya untuk
mengambil sertifikasi MCAD Anda paling tidak sudah memiliki pengalaman 1 - 2
tahun dalam membuat aplikasi dan tidak asing dengan platform Microsoft .Net.
Lingkup profesi yang terkait dengan sertifikasi ini di antaranya adalah
programmer, analis, dan software developer.
Untuk
mendapatkan sertifikasi MCAD kandidat harus terlebih dahulu lulus dua ujian
inti dan satu ujian pilihan dalam suatu area spesialisasi. Untuk ujian inti
Anda dapat memilih satu ujian dalam spesialisasi Web Application Development
atau Windows Application Development. Untuk satu ujian inti lagi Anda harus
mengikuti ujian dalam bidang XML Web Services dan Server Components. Sementara
untuk ujian pilihan Anda harus membuktikan diri dengan melewati suatu ujian
keahlian dalam menggunakan salah satu produk server Microsoft, atau melakukan
implementasi application security dengan platform Microsoft .Net.
Sertifikasi yang
kedua adalah Microsoft Certified System Developer (MCSD). Sertifikat MCSD merupakan
salah satu sertifikat TI dengan reputasi yang dikenal baik di kalangan
industri. Dengan mengantongi sertifikat MCSD, seseorang dianggap telah mampu
mendemonstrasikan kemampuan yang dibutuhkan untuk memimpin sebuah organisasi
dalam proses perancangan, implementasi, dan administrasi dari suatu solusi
bisnis dengan menggunakan produk Microsoft.
Karena fokusnya
pada kepemimpinan dalam proses pengembangan solusi bisnis berskala enterprise,
lingkup profesi yang cocok dengan sertifikasi ini adalah software engineer,
software development engineer, software architect, and konsultan. Seorang
kandidat sertifikasi MCSD diharapkan sudah memiliki pengalaman minimal dua
tahun dalam pengembangan solusi dan aplikasi.
Untuk
mendapatkan sertifikasi MCSD untuk Microsoft .Net seorang kandidat harus lulus
dalam empat ujian inti dan satu ujian pilihan. Ujian inti meliputi satu ujian
dalam bidang Web Application Development, satu ujian dalam bidang Windows
Application Development, satu ujian dalam bidang XML Web Services and Server
Components, dan satu ujian dalam bidang Solution Architecture. Untuk ujian
pilihan Anda harus membuktikan diri dengan melewati suatu ujian keahlian dalam
menggunakan salah satu produk server Microsoft atau melakukan implementasi
application security dengan platform Microsoft .Net.
Walaupun ujian
MCSD meliputi bidang-bidang yang sama dengan ujian MCSA, setiap ujian memiliki
tingkatan kesulitan yang lebih tinggi dibanding MCSA. Pilihan untuk mengambil
sertifikat MCSA atau MCSD sebaiknya ditentukan berdasarkan jenis peran kerja
yang sedang atau ingin dijalani.
B. Sertifikasi untuk Database
Setelah membahas
sertifikasi untuk bahasa pemrograman, pada bagian ini akan dibahas macam
sertifikasi untuk keterampilan dalam teknologi database yang banyak digunakan.
Kami memilih sertifikasi untuk Oracle dan Microsoft SQl Server.
Oracle
Sampai sekarang
perusahaan software kedua terbesar di dunia ini masih merupakan penikmat pangsa
pasar terbesar untuk software database. Ini membuat sertifikasi Oracle menjadi
salah satu sertifikasi yang paling populer dan banyak dicari. Laporan IDC
Certified Report 2002 menyebutkan bahwa sertifikasi Oracle adalah kualitas yang
paling dicari oleh pasar TI.
Dalam situsnya
Oracle menyebutkan bahwa 97 dari pemegang Oracle Certified Professional (OCP)
mengatakan bahwa mereka diuntungkan oleh sertifikasi tersebut, 89% merasa
kepercayaan diri terkait penguasaan keahlian Oracle meningkat, dan 96% mengaku
menganjurkan program sertifikasi Oracle kepada orang lain. Sementara bagi
perusahaan yang memiliki pegawai yang telah tersertifikasi, Oracle mengklaim
bahwa berdasarkan survai perusahaan-perusahaan tersebut melaporkan penurunan
waktu downtime sebesar 49%.
Untuk memenuhi
kebutuhan industri akan berbagai spesialisasi keahlian dalam menggunakan teknologi
Oracle, Oracle saat ini menawarkan tiga jenis sertifikasi Oracle. Setiap jalur
sertifikasi dirancang untuk menguji penguasaan pengetahuan dan keterampilan
dalam menggunakan teknologi Oracle untuk suatu bidang kerja tertentu seperti
developer, administrator, atau Web server administrator.
Oracle Certified
DBA adalah sertifikasi yang menguji penguasaan teknologi dan solusi Oracle
dalam menjalankan peran sebagai administrator database. Pada jalur sertifikasi
ini terdapat tiga jenjang sertifikasi berikut:
• Oracle
Certified DBA Associate, dengan sertifikasi pada jenjang ini sesorang dianggap
memiliki pengetahuan dasar yang memungkinkan mereka bekerja sebagai anggota
yunior dalam sebuah tim yang terdiri dari administrator database atau
pengembang aplikasi. Ujian untuk mengambil sertifikasi ini meliputi dasar-dasar
SQL dan dasar-dasar administrasi database. Sertifikasi ini tersedia untuk
database Oracle9i dan Oracle 10g dengan sedikit perbedaan pada jumlah ujian
yang harus dikuti.
• Oracle
Certified DBA Professional, sertifikasi ini ditujukan bagi pemegang sertifikasi
jenjang Associate yang ingin meningkatkan penguasaan teknologi Oracle dalam
administrasi database. Pada jenjang ini kandidat akan mengikuti ujian yang
meliputi teknik-teknik lanjut dari administrasi database dan juga teknik-teknik
dalam melakukan performance tuning. Sertifikasi ini juga tersedia untuk
database Oracle9i dan Oracle 10g dengan sedikit perbedaan pada jumlah ujian
yang harus dikuti [lihat Tabel]. Pada jenjang ini kandidat yang berminat juga
dapat mengambil ujian tambahan untu untuk spesialisasi manajemen database
Oracle pada lingkungan sistem operasi Linux.
• Oracle
Certified DBA Master, merupakan jenjang tertinggi dalam jalur sertifikasi DBA.
Seorang OCM adalah seorang DBA profesional yang sudah teruji dalam menangani
aplikasi dan sistem database yang memiliki karakter mission critical. Berbeda
dengan ujian pada jenjang OCA dan OCM yang berupa ujian teori, ujian OCM
mengambil bentuk praktikum di sebuah lab khusus di mana kandidat diminta untuk
memberikan solusi terhadap berbagai skenario permasalahan yang meliputi
konfigurasi database, konfigurasi jaringan database, konfigurasi dan penggunaan
Oracle Enterprise Manager, dan hal-hal kritis seperti manajemen kinerja dan
database recovery. Untuk wilayah Asia-Pasifik, ujian OCM hanya dapat dilakukan
di lab Oracle yang terdapat di Hongkong dan Seoul.
Untuk jalur
sertifikasi DBA juga tersedia ujian untuk mengupgrade sertifikasi Oracle versi
terdahulu untuk mendapatkan sertifikasi Oracle terbaru.
- Oracle
Certified Developer. Jalur Sertifikasi ini ditujukan bagi mereka yang ingin
mendapatkan pengakuan akan penguasaan pegetahuan dan keterampilan penggunaan
teknologi Oracle seperti PL/SQL dan Oracle Forms dalam mengembangkan berbagai
aplikasi dan solusi. Pada jalur sertifikasi Developer terdapat tiga jenjang
sertifikasi berikut :
• Oracle9i
PL/SQl Developer Certified Associate, profesional dengan sertifikasi jenjang
ini memiliki pengetahuan dasar yang memungkinkan peran fungsional sebagai
pengembang aplikasi Oracle9i. Untuk sertifikasi ini kandidat harus mengikuti
dua ujian yang meliputi dasar-dasar SQL dan PL/SQL serta teknik pemrograman
dengan menggunakan PL/SQL.
• Oracle9iForms
Developer Certified Professional, untuk memiliki sertifikasi ini kandidat harus
sudah memiliki sertifikasi jenjang OCA. Pemegang OCA yang ingin mendapatkan
sertifikasi OCP harus mengikuti satu ujian yang meliputi materi pengembangan
aplikasi Internet menggunakan Oracle9iForms.
Selain kedua
jenjang tersebut pemegang sertifikasi Oracle versi terdahulu dapat mengikuti
ujian upgrade untuk mendapatkan sertifikasi Oracle versi terbaru.
- Oracle9iAS Web
Administrator. Seiring meningkatnya kebutuhan akan profesional dalam bidang
administrasi Web, Oracle membuka sebuah jalur sertifikasi bagi mereka yang
menginginkan pengetahuan dan keterampilan sebagai Web Administrator untuk
Oracle9i Application Server. Jalur sertifikasi ini baru menyediakan jenjang
Oracle9iAS Web Administrator Certified Associate. Untuk mendapatkan sertifikasi
ini kandidat harus mengikuti satu ujian yang meliputi materi administrasi dasar
Oracle9i Application Server.
Salah satu yang
membuat sertifikasi Oracle menjadi salah satu sertifikat TI dengan reputasi
yang tinggi adalah tingkat kesulitan untuk mendapatkan sertifikasi tersebut.
Untuk setiap ujian, peserta baru dinyatakan lulus apabila skornya minimal 70 %.
“Saya selalu menanyakan kesiapan setiap calon peserta ujian sertifikasi. Ujian
Oracle tidak murah dan tidak mudah sehingga sayang sekali apabila harus tidak lulus,”
ujar Mardjuki (Education Director, Oracle University Indonesia).
Di lain pihak
hal tersebut membuat pemegang sertifikat Oracle menjadi barang langka. Di
Indonesia misalnya, menurut Mardjuki baru ada sekitar 300 pemegang sertifikat
jenjang OCP, sementara untuk jenjang OCM jumlah mungkin hanya sebatas hitungan
jari.
Microsoft
Microsoft
menawarkan satu jenis sertifikasi untuk penguasaan teknologi produk database
andalannya, Microsoft SQl Server. Microsoft Certified DBA adalah sertifikasi
yang diberikan sebagai pengakuan kemampuan merancang, mengimplementasi, dan
melakukan administrasi database Microsoft SQl Server.
Untuk
mendapatkan sertifikasi MCDBA setiap kandidat harus lulus tiga ujian inti dan
satu ujian pilihan. Ujian inti ini terdiri dari satu ujian untuk materi
administrasi SQL Server, satu ujian perancangan database SQL Server, dan satu
ujian Windows 2000 Sever atau Windows Server 2003. Sebagai tambahan ujian inti,
kandidat harus lulus satu ujian pilihan dalam salah satu bidang keahlian produk
Microsoft.
C. Sertifikasi untuk Office
Sebagai aplikasi
desktop, Microsoft Office mungkin menjadi aplikasi yang paling akrab dengan
keseharaian pekerjaan kita. Mulai dari membantu menulis surat sampai membuat
perencanaan proyek. Populernya aplikasi Microsoft Office dan kemudahan
pemakaiannya seringkali membuat banyak penggunanya tidak merasa perlu untuk
mempelajarinya secara serius. Padahal hal tersebut mungkin berakibat pada
rendahnya utilitas pemanfaatan berbagai feature yang sebenarnya disediakan oleh
Microsoft Office, dan tanpa disadari membuat kerja tidak seefisien seharusnya.
Sertifikasi
Microsoft Office Specialist (Office Specialist) adalah sertifikasi premium
untuk aplikasi desktop Microsoft. Sertifikasi ini merupakan sertifikasi dengan
standar global untuk validasi keahlian dalam menggunakan Microsoft Office dalam
meningkatkan produktivitas kerja.
Fokus dari
sertifikasi Office Specialist adalah mengevaluasi pemahaman menyeluruh terhadap
program-program Microsoft Office dan Microsoft Project, kemampuan untuk
menggunakan feature-feature advanced, dan kemampuan untuk mengintegrasikan
program-program Office dengan software lain.
Sertifikasi
Office Specialist tersedia dalam tiga jalur: Office 2003 Editions, Office XP,
dan Office 2000. Untuk setiap jalur sertifikasi terbagi dalam tiga jenjang
keahlian, yaitu Specialist, Expert, dan Master.
Selain untuk
program-program yang termasuk suite aplikasi Microsoft Office, sertifikasi
Office Specialist juga menawarkan sertifikasi khusus untuk Microsoft Project
2002 dan Microsoft Project 2000. Ujian sertifikasi Office Specialist untuk
Microsoft Project difokuskan pada kemampuan menggunakan berbagai toolMicrosoft
Project dalam pelaksanaan berbagai tahapan proyek, seperti perencanaan proyek,
kustomisasi grafik dan laporan kemajuan proyek, dan memfasilitasi berbagai
kegiatan kolaborasi dan komunikasi tim.
Daftar Authorized Training Partners
Jika Anda sudah
memiliki cukup pengalaman dan merasa yakin menguasai software untuk sertifikasi
yang ingin Anda ambil, tidak ada salahnya langsung memasuki ruang ujian. Namun
jika masih ragu-ragu, ada baiknya mengikuti training yang diselenggarakan oleh
beberapa training center yang ada.
Sebagai panduan,
berikut beberapa training center yang menjadi partner beberapa vendor aplikasi
pemberi sertifikasi tersebut.
Daftar
Authorized Training Partners
Vendor Training
Partners
Adobe Digital
Studio
Alias Digital
Studio
CIW PT
Intellisys TriPratama
PT Executrain
Nusantara Jaya
CompTIA PT
States Information technology
Informatics
Cisco Training
Partners (PT Datacraft Indonesia)
PT Inixindo
80 lembaga
pendidikan yang menjadi Cisco Academy Partner
Macromedia
Digital Studio
Sekolah Web
Indonesia
Informatics
Microsoft PT
Asaba Computer Center
PT Ebiz Infotama
PT Executrain
Nusantara Jaya
PT Intellisys TriPratama
PT Iverson
Technology
PT Mitra
Integrasi Informatika
PT NETtrain
Infotama
PT Sarana
Solusindo Informatika
PT Sentra Karya
Informatika
Oracle PT Asaba
Computer Center
PT Inixindo
PT Mitra
Integrasi Informatika
SUN PT Inixindo
WOW WEB-C
D. Sertifikasi di Bidang Jaringan
Sertifikasi yang
paling populer di bidang jaringan adalah sertifikasi Cisco. Memang bukan
rahasia bahwa Cisco merupakan pemegang pangsa pasar terbesar di bidang jaringan
sampai saat ini. Selain sertifikasi Cisco, sertifikasi di bidang jaringan yang
juga cukup populer adalah sertifikasi yang diberikan oleh CompTIA, Novell, dan
Solaris.
Cisco
Cisco memiliki
tiga jenjang sertifikasi, yaitu Associate, Professional, dan Expert. Jenjang
sertifikasi Cisco secara umum meliputi Cisco Certified Network Associate
(CCNA), Cisco Certified Network Professional (CCNP), dan Cisco Certified
Internetworking Expert.(CCIE). Selain tiga jenjang umum tersebut, Cisco juga
memiliki jalur spesialisasi, seperti network design, security, dan business
networking. Beberapa jenis sertifikasi untuk jalur spesialisasi ini di
antaranya adalah Cisco Certified Designing Associate (CCDA), Cisco Certified
Designing Professional (CCDP), dan Cisco Security Specialist 1 (CSS1), dan lain
sebagainya.
Cisco Certified
Network Associate (CCNA) merupakan fondasi awal untuk menapaki jenjang
sertifikasi yang lain. Pemegang sertifikasi ini diharapkan sudah profesional
dalam hal menginstall, mengkonfigurasi, dan mengoperasikan jaringan LAN atau
WAN untuk jaringan kecil (100 client/PC atau kurang). Sementara bagi yang
mengambil spesialisasi di bidang network design. Kesempatan kerja bagi pemegang
sertifikasi ini umumnya adalah network administrator.
Jenjang
berikutnya adalah Cisco Certified Network Professional (CCNP). Pada jenjang ini
pemegang sertifikasi dianggap telah ahli dalam hal menginstall,
mengkonfigurasi, serta memecahkan permasalahan LAN atau WAN dengan skala yang
lebih luas (100 - 500 client/PC). Untuk mencapai jenjang ini peserta harus
mengikuti empat jenis ujian, seperti membangun internetwork, multilayer switch
network, remote access network, dan troubleshooting.
Untuk memperoleh
dua jenis jenis sertifikasi tersebut ada dua cara yang bisa ditempuh dengan
mengikuti kursus pada training center, atau mengikuti pendidikan melalui Cisco
Academy Program. Cisco Academy Program merupakan program pendidikan yang
digelar Cisco bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi dan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) TI.
Berbeda dengan
mengikuti kursus yang hanya membutuhkan waktu 10 hari, pendidikan melalui
Academy Program ini memerlukan waktu lebih panjang, sekitar 8 bulan - 1 tahun.
Kelebihannya, program ini memungkinkan bagi peserta yang belum memiliki
pengalaman di lapangan untuk memperoleh sertifikasi dari Cisco. Saat ini ada 80
lembaga pendidikan yang menjadi partner Cisco dalam Cisco Academy Program.
Jika Anda ingin
mengikuti training untuk mempersiapkan ujian sertifikasi CCNA ini setidaknya
Anda harus menyiapkan anggaran sekitar US$ 500. Sementara untuk training CCNP
diperlukan untuk jangka waktu 20 hari dengan biaya sekitar US$ 2900. Menurut
Kurnijanto E Sanggono (Marketing Manager, Cisco Indonesia), training ini
sifatnya lebih sebagai penyegaran, sebaiknya kandidat sudah memiliki pengalaman
dalam menangani masalah jaringan.
CCIE merupakan
jenjang tertinggi dalam jalur sertifikasi Cisco yang artinya pemangang
sertifikasi ini telah mampu mengelola dan menangani berbagai permasalahan dalam
jaringan sampai skala enterprise. Jenjang ini tidak mudah untuk diraih karena
setidaknya kandidat harus sudah mengantongi sertifikasi CCNA dan CCNP terlebih
dahulu. Tidak heran jika pemegang sertifikasi ini masih cukup langka, dan
menjadi rebutan di bursa pencari tenaga TI. Menurut Kurnijanto, jumlah peraih
sertifikasi CCIE ini di Indonesia belum ada 30 orang. Sementara peraih CCNP
sudah lebih dari 2000 orang, dan peraih sertifikasi CCNA sudah di atas 10.000
orang.
Seseorang yang
berhasil memperoleh sertifikasi CCIE benar-benar merupakan kandidat yang
terpilih karena dari data Cisco kurang dari 3% peraih CCNP yang berhasil ke
jenjang CCIE. Melewati ujian CCIE juga tidak mudah karena selain harus
menyelesaikan soal-soal pilihan berganda dalam waktu 2 jam, peserta juga harus
mampu mengkonfigurasi dan mengatasi masalah pada lokasi yang ditunjuk oleh
Cisco dalam waktu 8 jam.
CompTIA
CompTIA memiliki
beberapa jalur sertifikasi untuk menunjukkan keahlian di bidang jaringan, di
antaranya adalah Comptia Network+, CompTIA Security+. Selain dua sertifikasi
tersebut, CompTIA juga memiliki beberapa pilihan sertifikasi mengenai
pengenalan hardware, yaitu CompTIA A+ dan CompTIA Server+.
CompTIA A+
merupakan sertifikasi paling dasar dari CompTIA yang ditujukan bagi pemula yang
ingin meniti karier di bidang TI, atau menjadi teknisi komputer. Sertifikasi
CompTIA A+ merupakan bentuk validasi kemampuan bahwa seseorang telah memiliki
pengetahuan dasar di bidang hardware dan software. Beberapa ujian untuk meraih
sertifikasi ini meliputi pengetahuan terhadap teknologi hardware dan sistem
operasi secara umum, di mana peserta diharapkan sudah dapat menginstall,
mengkonfigurasi, mendiagnosa, dan mengelola jaringan pada skala kecil. Jenis
sertifikasi ini juga sering dijadikan landasan bagi kandidat untuk mengikuti
jenjang sertifikasi yang lebih tinggi dari vendor lain, seperti MCSA dari Microsoft
dan CNE dari Novell.
CompTIA Server+
merupakan pengakuan terhadap seseorang yang telah memiliki pengetahuan dan
pengalaman mengenai teknologi Industry Standard Server Architecture (ISSA).
Meskipun CompTIA Server+ tidak mensyaratkan untuk memperoleh sertifikasi A+
terlebih dahulu, peserta dianjurkan untuk mengikuti sertifikasi tersebut.
CompTIA Server+ merupakan jenjang lebih lanjut yang mempersiapkan kandidat
sebagai teknisi komputer dan server untuk tingkat atas. Diharapkan kandidat
mampu menginstall, mengupgrade, mengkonfigurasi, mengelola, dan memecahkan
masalah.
CompTIA Network+
setingkat dengan sertifikasi CCNA merupakan sertifikasi yang menguji penguasaan
teknologi jaringan dalam menjalankan peran sebagai network support atau network
administrator. Sebagai bekal mengikuti ujian sertifikasi ini, selain melalui
training yang membutuhkan waktu sekitar satu minggu dengan biaya sekitar US$
250, para peserta sebaiknya sudah berpengalaman mengelola jaringan setidaknya
dalam jangka waktu 9 bulan. Para peserta ujian sertifikasi Nework + juga harus
sudah mengantongi sertifikasi CompTIA A+. Beberapa training center mengemas dua
program ini menjadi satu paket.
Jika Anda ingin
diakui sebagai ahli di bidang sekuriti, CompTIA juga memiliki jalur sertifikasi
khusus, yaitu CompTIA Security+. Materi ujian sertifikasi Security+ meliputi
beberapa topik yang berkaitan dengan keamanan dalam berbagai industri, seperti
communication security, infrastructure security, cryptography, access control,
external attack, dan lain sebagainya. Untuk mempersiapkan ujian sertifikasi
peserta dapat mengikuti training. Namun sebaiknya peserta sudah berpengalaman
setidaknya dua tahun dalam menangani jaringan, utamanya yang berkaitan dengan
masalah sekuriti.
E. Sertifikasi di Bidang Computer Graphics
dan Multimedia
Peluang karier
di bidang Computer Graphics dan Multimedia sangat luas, mulai dari designer,
art director, web designer, editor, multimedia artist, visualizer, visual
effect artist, dan banyak lagi. Tidak heran jika training di bidang animasi,
desain grafis, desain Web, digital video, dan digital imaging ini semakin
diminati.
Apa yang bisa
Anda lakukan jika Anda ingin diakui sebagai ahlinya di bidang desktop
publishing, animasi, digital video, atau desain Web? Tentu saja Anda bisa
menempuh berbagai training dan jalur sertifikasi yang ditawarkan oleh
vendor-vendor aplikasi yang bergelut di bidang multimedia ini.
Beberapa vendor
yang mengeluarkan sertifikasi di bidang ini adalah Adobe, Macromedia, Autodesk,
dan Maya. Menurut Andi Surya Budiman (Direktur, Digital Studio), peminat
training computer graphics dan multimedia, khususnya di Idonesia, semakin
banyak tetapi masih jarang yang mengambil jalur sertifikasi. Umumnya peserta
sudah merasa cukup bekal dengan mengantongi certificate of attendance atau
sertifikat yang didapat dengan mengikuti training dengan kurikulum dari vendor
aplikasi tersebut.
Andi juga
menekankan bahwa sertifikasi akan sangat berarti ketika Anda ingin berkompetisi
dengan tenaga-tenaga TI dari manca negara. “Beberapa siswa yang sudah
mengantongi sertifikasi bahkan mendapat pengurangan kredit atas mata pelajaran
yang harus diambil ketika melanjutkan studi di luar negeri,” ungkap Andi.
Adobe,
Macromedia, dan Alias
Sertifikasi yang
dimiliki Adobe dinamakan ACE (Adobe Certified Expert). ACE ditujukan untuk para
Graphics Designer, Web Designer, Developer, dan profesional bisnis yang ingin
menunjukkan kemampuan mereka dalam memahami produk Adobe.
Seseorang yang
memperoleh sertifikasi ACE artinya mampu mendemonstrasikan keahliannya
menggunakan satu atau lebih produk dari Adobe. Sertifikasi Adobe yang banyak
digunakan industri adalah di bidang desktop publishing yang meliputi aplikasi
Photoshop, Illustrator, dan InDesign; serta di bidang digital video meliputi
aplikasi Premiere dan After Effect.
Adobe membagi
jalur sertifikasi menjadi dua, yaitu sertifikasi untuk satu produk dan
spesialis. Untuk satu produk misalnya ACE Adobe InDesign CS, artinya peserta
telah lulus ujian Adobe InDesign CS.
Sedangkan untuk
sertifikasi spesialis, terdapat beberapa pilihan yaitu ACE Print Specialist,
Web Specialist, dan Video Specialist. Untuk bisa memperoleh gelar atau
sertifikasi ACE Print Specialist peserta harus mampu melewati beberapa ujian
meliputi Adobe InDesign, Adobe Acrobat, dan Adobe Illustrator atau Adobe
Photoshop. Untuk ACE Web Specialist, peserta harus lulus ujian Adobe Photoshop,
Adobe GoLive, dan Adobe Illustrator atau Adobe Acrobat. Sementara untuk menjadi
ACE, Video Specialist, peserta harus lulus ujian Adobe Photoshop, Adobe Premiere,
dan Adobe Affter Effects.
Jika kandidat
mampu menguasai, dan lulus semua produk suite Adobe (Adobe Acrobat, Adobe
GoLive, Adobe Illustrator, Adobe InDesign, dan Adobe Photoshop), ia akan
memperoleh gelar tertinggi, yaitu ACE Creative Suite Master.
Seperti Adobe,
Macromedia memiliki sertifikasi yang menunjukkan kemampuan seseorang telah
menguasai satu atau lebih produk dari Macromedia. Beberapa sertifikasi yang
dimiliki Macromedia adalah Certified Macromedia Flash MX Developer, Certified
Macromedia Flash MX Designer, Certified ColdFusion MX Developer, dan Certified
Dreamweaver MX Developer. Untuk memperoleh gelar tersebut Anda bisa mengikui
ujian di salah satu testing center VUE (Virtual University Enterprise).
Lalu jika ingin
diakui sebagai ahli di bidang grafis dan animasi 3D, Anda dapat mengantongi
sertifikasi dari Alias dengan menguasai aplikasi Maya. Maya mengintegrasikan
teknologi render tingkat lanjut, visual effect, animasi, dan modeling yang
banyak digunakan video artist, game developer, maupun Web Designer dalam
pembuatan film, game, maupun content Web yang banyak menggunakan animasi 3D.
Untuk
mempersiapkan ujian sertifikasi dari Adobe, Macromedia, atau Alias tersebut
selain dengan mengikuti training, dianjurkan untuk menggunakan produk tersebut
selama minimal satu tahun.
Certified Internet Web Master
Jika
ingin dianggap jago di bidang Internet, Anda bisa mengambil sertifikasi yang
dikeluarkan oleh Certified Internet Web Master(CIW). Jalur sertifikasi CIW ini
sangat beragam mulai sertifikasi untuk pemula sampai master.
Sertifikasi
paling dasar yang sekaligus disyaratkan untuk mengambil sertifikasi untuk
tingkat lebih lanjut adalah CIW Associates. CIW Associates adalah sertifikasi
yang menguji penguasaan dasar teknologi Internet, seperti Web browser, FTP dan
e-mail, Web page authoring menggunakan XHTML, dasar-dasar infrastuktur
jaringan, dan manajemen proyek. Sertifikasi ini ditujukan bagi mereka yang
bekerja sebagai business development, advertising, dan sales.
Jenjang berikutnya adalah CIW Profesional dan CIW
Master. Untuk menjadi mendapat gelar master terdapat empat pilihan jalur
spesialisasi, yaitu Master CIW Designer, Master CIW Administrator, Master CIW
Web Site Manager, dan Master CIW Enterprise Develper. Masing-masing jalur
memiliki pilihan spesialisasi yang harus ditempuh. Sebelum mencapai tingkat
master, Anda dapat meraih gelar CIW Profesional jika bisa melewati ujian CIW
Associate dan salah satu spesialisasi yang dari empat jalur yang tersedia
tersebut.
Sumber :
irmarr.staff.gunadarma.ac.id
No comments:
Post a Comment