Perilaku Konsumen dan Produsen, Biaya dan Penerimaan
Perilaku
Konsumen
Perilaku
konsumen merupakan salah satu pembahasan penting dalam manajemen pemasaran.
Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika (American Marketing Association), perilaku
konsumen dapat diartikan sebagai interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi,
perilaku, dan lingkungan, yang mana manusia melakukan pertukaran dalam berbagai
aspek dalam kehidupan mereka.
Pendekatan Perilaku Konsumen
Pendekatan
untuk mempelajari tingkah laku konsumen ada 2 :
1.
Pendekatan Marginal Utility (Cardinal)
Beranggapan
bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dengan satu satuan, misalnya uang.
Dalam
pendekatan Marginal Utility digunakan anggapan sebagai berikut :
·
Utility bisa diukur dengan uang.
·
Hukum Gossen (The Law Of Diminishing Returns)
berlaku yang menyatakan bahwa "Semakin banyak sesuatu barang dikonsumsi,
maka tambahan yang dikonsumsikan akan menurun".
·
Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan.
2.
Pendekatan Indifference Curve (Ordinal)
Beranggapan
bahwa kepuasan konsumen tidak dapat diukur dengan satu satuan. Tingkat kepuasan
konsumen hanya dapat dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah.
Ciri-ciri
Pendekatan Indifference Curve (Ordinal) adalah :
·
Turun dari kiri ke kanan bawah
·
Cembung ke arah origin
·
Indifference Curve (Ordinal) yang satu dengan
lainnya tidak pernah saling memotong.
·
Indifference Curve (Ordinal) yang terletak
disebelah kanan atas menunjukkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi dan
sebaliknya.
Total
utility adalah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah
barang tertentu. Marginal utility adalah tambahan atau pengurangan kepuasan
sebagai akibat dari pertambahan atau pengurangan satu unit barang tertentu.
Konsep Elastisitas
Elastisitas adalah
ukuran derajat kepekaan jumlah permintaan terhadap perubahan salah satu faktor
yang mempengaruhi.
Elastisitas
dibagi menjadi :
1.
Price Elasticity (Elastisitas Harga) adalah % perubahan kuantitas barang yang
diminta sebagai akibat dari perubahan harga barang tersebut.
Ep =
% perubahan kuantitas yang diminta
-------------------------------
% perubahan harga barang tersebut
E>I
--> Elastis
E
Inelastis
E=I
--> Elastisitas tunggal
2.
Cross Elasticity adalah % perubahan jumlah yang diminta terhadap sesuatu barang
sebagai akibat dari perubahan harga barang lain.
Ec =
% perubahan jumlah roti yang diminta
---------------------------------
% perubahan harga roti
Ec
positif untuk barang subtitusi dan negatif untuk barang komplementer
3.
Income Elasticity adalah % perubahan kuantitas barang yang diminta sebagai
akibat dari perubahan riil.
Ei =
% perubahan jumlah harga yang diminta
----------------------------------
% perubahan pelepasan riil
Perilaku
Produsen
Sebuah
usaha produksi baru bisa bekerja dengan baik bila dijalankan oleh produsen atau
yang sering kita sebut sebagai Pegusaha (entrepreneur). Pengusaha adalah orang
yang mencari peluang yang menguntungkan dan mengambil risiko seperlunya untuk
merencanakan dan mengelola suatu bisnis.
Fungsi
produksi adalah suatu bagian fungsi yang ada pada perusahaan yang bertugas
untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses
produksi. Dengan mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan
berjalanlancar dan hasil produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat
diterima oleh masyarakat pemakainya.
Persoalan
least cost combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan
biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan.
Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk
tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar
dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2
> DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.
Biaya
dan Penerimaan
Macam-macam
Biaya:
BIAYA (COST)
Biaya
adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang
dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah
terjadi maupun yang akan terjadi.
Beban
(expense) adalah biaya yang dibebankan (matched) dengan pendapatan (revenue)
dalam suatu periode akuntansi.
Obyek
Biaya (Cost Object) adalah unit atau aktivitas dimana biaya diakumulasikan dan
diukur. Unit atau aktivitas itu dapat berupa: produk, order, departemen,
divisi, proyek.
Macam-macam
Biaya (cost)
Biaya
Pabrikasi :
-Biaya
Langsung : Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu barang, bahan baku,
dll.
-Biaya
Tidak Langsung : Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi
Biaya
Non-pabrikasi :
-Biaya
Pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan
produk bagi pelanggan
-Biaya
Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan
menyediakan dukungan bagi karyawan
Departemen
:
-Common
Cost (Biaya bersama) yaitu biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau
jasa oleh dua departemen atau lebih.
-Joint
Cost (Biaya Gabungan) yaitu biaya yang terjadi dalam proses produksi yang
menghasilkan dua atau lebih produk jadi.
Periode
Akuntansi :
-Capital
Expenditure (Belanja Modal) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
-Revenue
Expenditure (Pengeluaran Pendapatan) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh manfaat pada periode akuntansi yang sama dan dicatat sebagai beban.
Volume
Produksi :
-Biaya
Tetap (FC) : Biaya yang tidak bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
-Biaya
Variabel (VC) : Biaya yang bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
a)Total
Biaya (TC) keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi sampai
terciptanya barang.
Rumus
: TC = TFC + TVC
b)Biaya
Perunit (AC) : Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 unit barang jadi.
Rumus
: AC = TC / Q
Q
ialah Produk.
c)Biaya
Marginal (MC) : Tambahan biaya karena menambah 1 unit barang yang diproduksi
Biaya
Eksplisit : Biaya yang kelihatan dalam proses produksi
Biaya
Implisit : Biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun sebenarnya
ada dan dikeluarkan.
Penerimaan dan Keuntungan
Kita
ketahui bahwa proses produksi yang dilakukan oleh seorang produsen akan
menghasilkan sejumlah barang, atau produk. Produk inilah yang merupakan jumlah
barang yang akan dijual dan hasilnya merupakan jumlah penerimaan bagi seorang
produsen. Jadi pengertian penerimaan adalah sejumlah uang yang diterima oleh
perusahaan atas penjualan produk yang dihasilkan. Dalam ilmu ekonomi penerimaan
diistilahkan revenue.
Penerimaan
Total (TR = Total Revenue)
Penerimaan
total adalah jumlah seluruh penerimaan perusahaan dari hasil penjualan sejumlah
produk (barang yang dihasilkan). Cara untuk menghitung penerimaan total dapat
dilakukan dengan mengalikan jumlah produk dengan harga jual produk per unit.
Jika dirumuskan sebagai berikut:
TR =
Q x P
Keterangan:
TR =
Penerimaan total perusahaan
Q =
Jumlah produk yang dihasilkan
P =
Harga jual per unit
Penerimaan
Rata-rata (AR = Average Revenue)
Penerimaan
rata-rata adalah penerimaan per unit produk yang terjual. Untuk menghitung
penerimaan rata-rata dapat dilakukan dengan cara membagi penerimaan total
dengan jumlah produk (barang) yang terjual. Jika dirumuskan sebagai berikut :
AR =
TR/Q
Keterangan:
AR =
penerimaan rata-rata
TR =
penerimaan total
Q =
jumlah produk yang dihasilkan
Penerimaan
Marginal (MR = Marginal Revenue)
Penerimaan
Marginal Revenue adalah penerimaan tambahan dari adanya tambahan per unit
produk yang terjual. Cara menghitung penerimaan marginal dengan membagi
tambahan penerimaan total dengan tambahan jumlah produk yang terjual. Jika
dirumuskan sebagai berikut :
MR=TR/Q
Keterangan:
MR=penerimaan
marginal
TR=tambahan
penerimaan total
Q
=tambahan jumlah produk yang dihasilkanSumber :
http://irmasekar.blogspot.com/2013/04/perilaku-konsumen-dan-produsen-biaya.html
No comments:
Post a Comment